Perjalanan Merantau, Hijrah, dan Lahirnya Brand AyahAmanah Digital

Pada tahun 2017, sebuah langkah berani diambil oleh seorang pria yang nekad meninggalkan zona nyaman. Dengan niat untuk merantau dan belajar hidup mandiri, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di dunia media. Bekal yang dibawa tidaklah banyak, hanya tabungan hasil dari bermain dropship dan komisi jualan herbal yang ia kumpulkan dengan tekun.

Perjalanannya membawanya ke kota Bandung, sebuah kota yang dipilihnya untuk melatih kemandirian, jauh dari orang tua, serta menggali ilmu wirausaha dari saudaranya yang tinggal di sana. Selain itu, Bandung menjadi tempat baginya untuk memperdalam ilmu agama dengan mengaji kepada beberapa tokoh agama setempat.

Di sinilah perjalanan hidupnya memasuki babak baru yang penting. Ia bergabung dengan gerakan dakwah Ustadz Hanan Attaki melalui komunitas pemuda hijrah, SHIFT. Keikutsertaannya dalam gerakan ini memberikan pengaruh besar dalam perjalanan spiritualnya.

Namun, pada tahun 2018, saat waktunya pulang ke Semarang dan mencoba peruntungan di dunia wirausaha digital, ia menghadapi tantangan tak terduga. Domain website atas nama dirinya lupa diperpanjang, dan sayangnya, domain tersebut telah digunakan oleh orang lain. Ketika dihadapkan dengan kenyataan ini, ia mulai berpikir keras untuk mencari nama domain baru.

Di tengah kebingungan, muncul inspirasi dari momen pribadi yang begitu berarti. Istrinya sedang hamil tua, menantikan kelahiran anak pertama mereka. Teringat akan positioning UHA dan tekadnya untuk menjadi ayah yang bertanggung jawab, ide untuk memesan domain dengan nama “Ayah Amanah” pun terbersit. Nama ini dipilih dengan harapan agar ia dapat menjadi ayah yang amanah bagi anak-anaknya.

Dengan izin Allah, nama “AyahAmanah Digital” menjadi brand yang kuat dan terus tumbuh hingga hari ini. Perjalanan ini adalah bukti bahwa dengan tekad, keberanian, dan doa, kesuksesan dapat diraih meskipun tantangan menghadang. Masya Allah, Tabarakallah.